Berikut
refleksi kuliah filsafat pendidikan matematika yang telah dilaksanakan.
Mahasiswa memnyampaikan pertanyaan yang kemudian dijelaskan oleh dosen, Bp.
Marsigit.
Lina
Dwi Aris: Apa yang dimaksud dengan hakikat angin?
Obyek
filsafat itu berdimensi sehingga cara mengetahui obyeknya pun juga berdimensi.
Dimensi yang paling primitif adalah dimensi intuisi. Sejak kapan kamu kenal
dengan angin? Jika tidak bisa mengetahui sejak kapan, maka kita termasuk kaum
intuisinoism. Jadi intuisi itu sangat penting. Hampir dalam hidup kita ini ada
dalam intuisi. Berinteraksi dengan benda-benda itu adalah merupakan langkah
kita untuk mendapatkan intuisi. Maka immanuel kant membentuk kategori-kategori
yang kemudian digunakan kembali untuk berfikir. Artinya, kita dalam membedakan
besar dan kecil misalnya. Maka dalam belajar filsafat ada 4 langkah yaitu
secara material, normal, normatif, dan spiritual. Secara material, terdapat
angin,,,dst . Setiap yang ada dan yang mungkin ada itu terdapat intuitif.
Intuitif antar orang yang satu dengan yang lain itu berbeda.
Eka
Budhiarti: Apa hakikat dari perceraian?
Dalam
masalah pernikahan, secara formal, cerai dapat dimengerti secara hukum. Dan
secara spiritual pun juga ada. Bentuk formalnya sangat menonjol.
Nurmanita:
Bagaimana dengan masalah dengan orang tua atau keluarga?
Yang
perlu diutamakan dalam hal ini adalah komunikasi. Komunikasi sangat penting
dalam menjalani kekeluargaan terutama dalam berkeluarga.
Cony
Devilita: Apa hakikat keyakinan ?
Ada
pengertian therm yang berkembang
yaitu adanya istilah kepercayaan dan keyakinan. Kepercayaan itu naik pangkat.
Mulai adanya persoalan yang kemudian adanya suatu perkembangan. Kepercayaan
atau keyakinan ini merupakan istilah yang berkembang seperti halnya
penggeneralisasian suatu bahasa. Di indonesia, ada hukum yang mengatur tentang
kepercayaan maka kepercayaan ini merupakan bentuk formalnya. Jika kepercayaan
ini dikaitkan dengan spiritualitas maka itu adalah keyakinan. Jadi keyakinan
merupakan bentuk dari spiritualitas.
Bagaimana
menyikapi kekalahan agar tidak semakin terpuruk?
Cara
menyikapi kekalahan yaitu dengan ikhtiar dan berdoa. Berusaha untuk tetap
optimis dan yakin akan ada hal yang dapat dilakukan secara lebih baik. Berusaha
membangkitkan diri untuk lepas dari keterpurukan dengan melakukan
langkah-langkah yang benar setelah belajar dari kesalahan sebelumnya. Tidak
cukup hanya berusaha saja karena Alloh lah yang lebih mengetahui apa yang
terjadi dan Alloh lah yang berkuasa atas segala sesuatu. Maka berdoa Dengan begitu, bukan semakin terpuruk dengan
kekalahan tetapi berusaha me
Rina
S: Bagaimana menumbuhkan semangat?
Memakai
hal apapun untuk memotivasi diri. Melihat kondisi sekitar yang dapat memotivasi
kita. Misalnya, dengan melihat orang lain yang belum diberi kesempata untuk
kuliah, maka kita sebagai Menentukan tujuan hidup kita. Apa tujuan kita hidup?
Apa tujuan kita kuliah? Dan lain sebagainya. Dan ketika gagal, berkomunikasi
penting. Beritahukan kepada orang tua atau orang lain yang dapat dipercaya dan
berilmu untuk mendengarkan masalah yang dihadapi sehingga
Tri
wahyuni: apa penyebab pro dan kontra?
Itu
adalah kodrat/ sunatulloh. Alloh menciptakan siang dan malam, laki-aki dan
perempuan. Pro kontra dalam pikiran adalah ilmu sedangkan jika dalam hati maka
hal itu adalah godaan syetan.
Siti
N: apa hakikat perubahan?
Perubahan
berarti bahwa dari hal semula kemudian pada akhirnya berbeda. Seperti ketika
membuat telur goreng. Kata berubah pun bisa merupakan pengertian intuitif.
Seorang anak akan mengerti arti berubah/mengubah tanpa dengan mendefinisikan
arti kata “berubah”.
Syarat
seperti apakah seseorang dikatakan sebagai dewa?
Dewa
itu berdasarkan ruang dan waktu. Setiap yang ada dan yang mungkin ada itu bisa
dimaksudkan sebagai dewa. Artinya jika dewa itu dewa kecantikan maka semua
wanita adalah dewa. Karena yang ada dan yang mungkin ada itu berdimensi maka
dewa pun berdimensi. Namun, ada dewa yang tidak bisa dikalahkan, yaitu “usia”
karena manusia tidak akan bisa mengejar usia.
Bagaimana
membedakan filsuf dengan yang bukan filsuf?
Yang
pertama bahwa berfilsafat itu Ontologis, Epistemologis. Kedua, filsafat itu
adalah pikiran para filsuf dan ketiga, berfilsafat itu intensi dan ekstensif.
Ermita:
Mengapa banyak gejala alam di muka bumi yang semakin kompleks?
Semakin
tua manusia, manusia semakin menurun pula kamampuan indera dalam merespon
lingkungan sekitar sehingga dalam memahami gejala alam pun, baginya itu tidak
semakin kompleks melainkan semakin sederhana. Ketika sesorang mengerti bahwa
gejala alam ini semakin kompleks, aka hal itu juga menunjukkan bahwa ia semakin
mengerti.
Apakah
yang ada dan yang mungkin ada ini dapat dikaitkan sebagai segala ciptaan
Tuhan?
Yang
ada dan yang mungkin ada itu hanya sebagian dari ciptaan Tuhan. Apa yang ada
dalam diri kita ini hanyalah sedikit dari apa yang Tuhan ciptakan. Sedikit sekali.
Bukan berarti Tuhan mungkin ada. Tuhan itu jelas ada.
Setiap
yang ada dan yang mungkin ada itu adalah rahmat-Nya sehingga wajib disyukuri.
Namun, setiap yang ada dan yang mungkin ada dalam dirinya pun dapat menjadi
dosa baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar